Dugaan Penyelewengan Dana Desa Kampasi Maci Tak Kunjung Ditangani, Warga Ancam Duduki Kantor Desa
tamborapress.com, - Dompu_NTB, - Dugaan Penyelewengan DD/ADD Desa Kampasi Maci Kecamatan Manggelewa_Dompu, yang dilaporkan Aliansi Masyarakat Kampasi Maci Menggugat (AMKM) pada, Jumat (24/01/2025) lalu tak kunjung ditangani Inspektorat dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Dompu, Warga Desa Kampasi Maci ancam bakal kembali melakukan aksi Jilid II.
" Kayaknya Beku, Insha Allah kami akan kembali gelar demo jilid II, langsung duduki kantor desa ", Kata salah satu warga usai mendatangi Kantor Inspektorat dan Kejari Dompu, Senin (17/02/2025).
Warga Kampasi Maci Menuding Inspektorat dan Kejari Dompu terkesan tak serius dalam menangani dugaan perkara Korupsi yang telah dilaporkan warga yang mengatas namakan AMKM itu.
Pasalnya, Inspektorat selaku lembaga pengawas pengelolaan keuangan daerah dan Kajari sebagai Lembaga Penegak hukum justru memberikan informasi yang tidak memuaskan. Padahal laporan tersebut telah dilayangkan warga sejak kurang lebih tiga pekan lalu.
" Setengah hati mereka (Inspektorat dan Kajari_Red,) ", Cetus Warga.
Sementara itu, Irban Pencegahan dan Investigasi Inspektorat Kabupaten Dompu, Edi Kurniadin SP, yang dihubungi awak media tamborapress.com, (17/02/2025), berkelit dan menyatakan agar menanyakan terkait laporan tersebut langsung ke Inspektur saja.
" sebaiknya untuk konfirmasi seperti ini kami dikantor harus oleh Inspektur sebagai pimpinan Instansi ", Kilah Edi.
Sedangkan Kepala Kejaksaan Negeri Dompu, Burhanudin, yang dihubungi via Telepon Seluler, juga belum memberikan penjelasannya terkait laporan Warga atas Dugaan penyelewengan Dana Desa Kampasi Maci yang menyeret oknum Kepala Desa Aktif inisial SR.
" Lagi rapak pak ", Ujarnya singkat.
Sebelumnya, warga Desa Kampasi Maci yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Desa Kampasi Maci Menggugat (AMKM), pada (24/01/2025) melaporkan Oknum Kades inisial SR ke Inspektorat dan Kejari Dompu atas dugaan penyelewengan Dana Desa terhadap sejumlah pekerjaan fisik Desa yang menguras APBDes kurang lebih mencapai Setengah Miliar Rupiah.
Selain itu, warga desa juga sempat melakukan aksi protes dan demonstrasi besar - besaran yang berujung penyegelan kantor desa setempat.(IB).
No comments