 |
Foto : Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
|
tamborapress.com, - Dompu_NTB, - Ady Iranas Pegawai Honorer Dinas Kesehatan Dompu warga Desa Mangge Nae Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Gagal mengikuti Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024 Tahap II yang direncanakan bakal digelar pada bulan Mei mendatang.
Pasalnya, Ady Iranas yang menjadi Pegawai Honorer di Dikes Dompu sejak tahun 2022 itu, hingga batas waktu pendaftaran yang berakhir pada 30 Desember kemarin, masih belum mengantongi surat rekomendasi yang diterbitkan Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Dompu sebagai salah satu syarat utama dalam mengikuti seleksi PPPK Tahap II.
Kepala Bidang pelayanan dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Dompu, Rostina SH, yang dikonfirmasi sejumlah Awak Media di kantornya, Selasa(21/01/2025), mengakui bahwa pihaknya tidak memberikan rekomendasi terhadap pegawai honorer yang dimaksud.
" ada beberapa memang yang tidak kami rekomendasikan, termasuk Ady ", Aku Rostina.
Rostina beralasan, hal tersebut dikarenakan yang bersangkutan sudah lama tidak masuk kantor dan bahkan namanya sudah tidak lagi tercantum dalam daftar Absensi Pegawai Dinas Kesehatan Dompu.
" Namanya sudah tidak ada lagi dalam absen kami ", Kilahnya.
Sementara itu, Adi sendiri yang diwawancarai tamborapress.com, Selasa (21/01/2025) Sore, membantah bahwa dirinya tidak lagi masuk kantor. Bahkan, kata dia, terakhir mengisi absen dan terverifikasi di mesin absen Finger Print yakni pada desember kemarin.
" Saya masuk kantor, bahkan saya melakukan absen dan terbaca di mesin ", Bantah Ady Via Seluler.
Justru Ady yang merupakan Warga Desa Mangge Nae tersebut, malah mempertanyakan balik soal pernyataan bahwa dirinya sudah tidak lagi terdaftar dalam absensi pegawai. Pasalnya, hingga sekarang namanya masih terdata dalam Pangkalan Data Dikes yang bernama Satu Sehat - SisDMK atau Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan sejak Tahun 2022 lalu hingga sekarang.
" Di Data SisDMK Dinas Kesehatan Dompu nama saya masih ada, bahkan tadi sudah saya cek dengan seksama ", Bebernya.
Bahkan Ady Iranas menduga bahwa rekomendasi yang diterbitkan Dikes Dompu, hanya diberikan kepada sejumlah pegawai honorer yang sesuai selera mereka. Mengingat, terdapat sejumlah pegawai honor lainnya yang dalam sepengetahuannya "malas" masuk kantor namun diberikan rekomendasi.
" Melainkan banyak pegawai honor yang rata - rata malas masuk kerja tapi dapat rekomendasi ", Ungkapnya.(IB).
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete