Home
/
Unlabelled
/
Kandidat Profesor di Ibnu Khaldun Bogor Bongkar Dugaan Penjarahan Berkedok Ekplorasi di PT STM
Kandidat Profesor di Ibnu Khaldun Bogor Bongkar Dugaan Penjarahan Berkedok Ekplorasi di PT STM
Seorang akademisi putra asli Dana Nggahi Rawi Pahu, Dr. Syarifuddin, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan kecurigaan bahwa izin eksplorasi yang dimiliki PT. Sumbawa Timur Mining (STM/Vale) selama ini hanyalah sebatas kedok untuk melakukan eksploitasi di Kecamatan Hu'u yang dikenal memiliki cadangan potensi onto berupa Emas dan Tembaga sebesar 2.1 Miliar ton serta potensi Perak sebesar 960 Juta ton. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara Via daring dengan sejumlah awak media online, Sabtu (05/04/2025) Sore.
Dr. Syarifuddin, kandidat profesor yang merupakan Dosen di Universitas Ibnu Khaldun Bogor itu, menunjukkan bukti kuat berupa pengangkutan material tambang (Core) sebanyak empat truk setiap pekan dari lokasi pertambangan di Desa Hu'u menuju Sumbawa.
" Selama puluhan tahun beroperasi, PT. STM tidak pernah mempublikasikan isi muatan keempat truk yang kerap di operasikan malam hari tersebut. Ini sangat mencurigakan dan menunjukkan kurangnya transparansi, " tegasnya.
Menurut Dosen di salah satu Universitas terkemuka di Jawa Barat ini, kegiatan pengangkutan material tambang (Core) dalam jumlah besar tersebut mengindikasikan bahwa PT. STM telah melakukan eksploitasi, bukan eksplorasi seperti yang tertera dalam izinnya.
" Mereka telah merampok sumber daya alam kita di Hu'u dengan kedok eksplorasi," ujarnya dengan nada geram.
Selain soal dugaan praktek Ekploitasi ilegal, Dr. Syarifuddin juga menyoroti ketidaktransparanan perusahaan dalam hal distribusi dan kesempatan kerja, di mana vendor lokal kerap dipersulit, sementara pekerjaan-pekerjaan kecil justru diberikan kepada perusahaan dari luar daerah.
" Ini menunjukkan ketidak adilan dan kurangnya komitmen PT. STM terhadap pemberdayaan masyarakat lokal, " tambahnya.
Ia mendesak pemerintah daerah untuk segera bertindak tegas dan menyelidiki dugaan praktek eksploitasi ilegal tersebut. Dr. Syarifuddin juga meminta PT. STM untuk segera menghentikan aktivitasnya yang dianggap merugikan masyarakat dan negara.
" Jika memang serius mengelola SDA di Hu'u, naikkan status izin menjadi eksploitasi dan lakukan semuanya secara transparan dan akuntabel, " tegasnya.
Ia juga menekankan akan pentingnya transparansi dan akuntabilitas untuk mencegah terjadinya pengelolaan sumber daya alam yang tidak adil. Kasus ini Kata Dr. Syarifuddin, menuntut pentingnya keterlibatan semua elemen di Kabupaten Dompu melakukan pengawasan. Demikian pula Pemerintah Daerah yang berperan sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam memastikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berkeadilan.(IB).
No comments